Cara Menggunakan Google Trends – Google Trends menjadi tools yang sangat berguna bagi marketer untuk melakukan keyword research dan menemukan trending topic yang sedang banyak diperbincangkan di periode tertentu.
Fungsi utama Google Trends adalah menunjukkan data pencarian yang dilakukan oleh pengguna Google secara real-time. Data ini dapat digunakan untuk menentukan strategi marketing yang akan dilakukan.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih lanjut terkait bagaimana cara menggunakan Google Trends dan bagaimana cara menerapkan penggunaannya ke dalam marketing strategy yang akan dilakukan.
Mari kita bahas satu per satu!
Bagaimana Cara Menggunakan Google Trends?
Menurut artikel dari Google, Google Trends digunakan untuk memberi gambaran terkait bagaimana orang-orang melakukan pencarian yang dilakukan di Google setiap harinya.
Data yang didapatkan dari Google Trends biasanya digunakan untuk mengetahui popularitas keyword atau kapan keyword tersebut banyak dicari orang. Serta bukan data berupa search volume.
Untuk menggunakan Google Trends, kita bisa memulai dengan menuliskan kata kunci yang ingin dicari pada kolom pencarian. Pada contoh ini kita akan coba untuk melakukan analisa pada keyword “Ayam Geprek” dan mencoba untuk mengetahui bagaimana tren dan popularitas orang mencari kata “ayam geprek” di Google.
Setelah memasukkan kata kunci yang ingin ditelusuri, kita dapat memberi filter berdasarkan Lokasi atau Periode nya. Dalam konteks ini, maka kita akan filter pencarian yang ada di Indonesia selama tahun 2004 hingga saat ini.
Dari data di atas, dapat ditemukan bahwa pencarian pada kata kunci “Ayam Geprek” sempat mengalami peningkatan yang sangat drastis pada akhir tahun 2017 hingga tahun 2020. Sedangkan grafik pencarian pada tahun 2021 ke 2023 mulai menunjukkan grafik turun yang menunjukkan bahwa popularitas ayam geprek di beberapa tahun terakhir tidak setinggi ketika di tahun 2017-2020.
Lalu, apa insights yang bisa kita ambil dari data yang didapat dari Google Trends ini? Berikut adalah beberapa contoh analisa yang mungkin bisa kita tarik hanya dari mengetahui timeline popularitasnya saja:
- Minat orang terhadap Ayam Geprek mulai menurun selama 3 tahun terakhir yang mungkin digantikan oleh tren makanan viral lain. Sehingga dapat dipertimbangkan jika ingin memulai bisnis ayam geprek di masa sekarang.
- Meski mengalami penurunan, namun trend masih cukup stabil yang menunjukkan bahwa demand orang terhadap ayam geprek masih tergolong tinggi meski sudah melewati masa viralnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa masih banyak orang yang menyukai ayam geprek.
Selain kesimpulan di atas, tentunya masih banyak analisa lain yang bisa kita tarik jika melihat data dari Google Trends ini lebih lanjut. Apa lagi yang bisa kita lakukan di Google Trends selain mengetahui periode popularitasnya?
Apa Saja yang Bisa Dilakukan Menggunakan Google Trends?
Data yang dihasilkan oleh Google Trends mungkin terkesan sederhana, namun dari data pencarian di Google itu, kita dapat mengetahui banyak hal yang dapat diaplikasikan ke marketing strategy jika digunakan dengan tepat.
Berikut ini adalah beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan fitur yang dimiliki oleh Google Trends.
1. Mengetahui Lokasi Paling Banyak Melakukan Pencarian
Masih menggunakan studi kasus Ayam Geprek di atas, data dari Google Trends juga memungkinkan kita untuk mengetahui kota yang paling banyak mencari kata kunci tersebut.
2. Mengetahui Related Topics atau Related Queries
Selain memberikan data berupa timeline atau geografis, Google Trends juga menunjukkan beberapa topic atau kata kunci lain yang berkaitan dengan keyword yang kita telusuri. Pada konteks “Ayam Geprek”, perilaku orang saat mencari kata kunci tersebut ternyata ada juga yang tertarik untuk mencoba memasaknya sendiri di rumah karena ada kata kunci “Resep Ayam Geprek” yang juga cukup tinggi pada related queries.
3. Membandingkan Pencarian Pada Beberapa Keywords
Pada Google Trends, kita juga dapat membandingkan sejumlah keyword yang ingin ditelusuri dan mencari tahu keyword mana yang lebih banyak dicari oleh orang.
Pada konteks ini kita akan membandingkan pencarian antara Ayam Geprek dengan Ayam Penyet dan Ayam Gepuk yang ditemukan insight bahwa, meski pencarian Ayam Penyet cenderung sudah ada sejak awal sebelum munculnya ayam geprek, namun ternyata orang yang minat dengan ayam penyet dan ayam gepuk saat ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ayam geprek.
4. Memantau Aktivitas Kompetitor
Bayangkan kita bekerja di suatu perusahaan tertentu dan ingin mengetahui minat dan demand orang terhadap brand kita atau kompetitor. Dengan menggunakan Google Trends, kita dapat memantau aktivitas dan tren kompetitor, serta membandingkannya dengan brand kita.
Sebagai contoh mari kita menelusuri tren pencarian brand penyedia internet Telkomsel, dan ingin memantau aktivitas salah satu kompetitor kita, yaitu XL Axiata.
Dari data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika permintaan pasar terhadap internet provider ikut berpengaruh pada kedua brand. Ketika tren di Telkomsel naik, tren terhadap XL Axiata juga naik. Begitu pula sebaliknya ketika tren sedang turun. Sedangkan secara keseluruhan, minat terhadap Telkomsel masih memimpin selama hampir 2 dekade terakhir.
5. Mengetahui produk yang seasonal
Jika anda memiliki bisnis yang menjual produk yang seasonal atau permintaan naik hanya di momen-momen tertentu, maka Google Trends dapat digunakan untuk memperkirakan kapan permintaan terhadap produk itu naik kembali.
Sebagai contoh, mari kita coba analisa tren pencarian terhadap produk “Baju Muslim”
Jika melihat dari data di atas, pencarian pada kata kunci baju muslim selalu naik secara signifikan pada bulan Ramadhan sebelum hari lebaran. Namun pada 3 tahun terakhir sepertinya tren pencarian pada baju muslim mengalami penurunan seiring dengan dibatasinya aktivitas di luar ruang karena pandemi Covid 19.
Penurunan pencarian di tahun 2023 juga terjadi diduga karena aktivitas online yang semakin meningkat setelah pandemi Covid 19 menyebabkan banyak orang yang langsung melakukan pencarian pada aplikasi e-commerce yang tersedia. Sedangkan data pencarian pada e-commerce ini belum tersedia di Google Trends.
Bagaimana Cara Mengoptimalkan Google Trends ke Dalam Strategi Marketing?
Data yang kita dapat dari Google Trends akan sangat powerful jika diterapkan ke dalam strategi marketing dengan tepat. Kita dapat menggunakan data yang tersedia di Google Trends untuk beberapa tujuan dalam marketing. Beberapa diantaranya adalah:
- Paid Search, data dari Google Trends dapat digunakan untuk mengetahui peak season dari produk yang kita jual. Seperti meningkatkan budget iklan pada produk baju muslim ketika bulan Ramadhan, atau meningkatkan budget pada produk cokelat ketika hari Valentine. Strategi ini dapat digunakan untuk mengantisipasi budget besar keluar secara percuma ketika produk yang ditawarkan tidak sedang peak season.
- SEO, Google Trends dapat menunjukkan pencarian dan informasi yang sedang trending topic yang dapat meningkatkan traffic ke website dengan mengandalkan kata kunci yang sedang banyak dicari orang.
- Content Marketing, terkadang membuat konten social media yang “tap-in with trend” bisa cukup menyulitkan jika kita tidak mengetahui apa hal yang sedang trending saat ini. Dengan menggunakan Google Trends kita bisa mendapatkan referensi konten yang sedang viral dan hype berdasarkan pencarian yang sedang naik saat ini.
- Competitor Research, fitur Compare atau membandingkan beberapa keyword di Google Trends tentunya sangat mempermudah ketika kita ingin melakukan riset pasar atau riset kompetitor untuk membuat strategi marketing di brand yang kita pegang.
Apa yang Baru dari Update Google Trends Terbaru?
Pada sekitar bulan Maret 2023 yang lalu, Google meluncurkan Google Trends versi terbaru yang saat ini sudah tersedia untuk publik dan dapat digunakan oleh semua orang. Lalu, apa saja hal baru yang bisa kita temukan pada update versi terbaru Google Trends ini?
1. Tampil dengan Desain Baru
Google Trends versi terbaru kali ini hadir dengan desain dan tampilan yang lebih menarik dibandingkan dengan versi sebelumnya. Serta tampilan pada homepage saat ini menunjukkan data real time apa yang sedang trending selama 24 jam terakhir di beberapa negara.
2. Daily Search Trends yang Disertai Link Berita
Selain menampilkan data pencarian yang sedang menjadi trending topic, versi terbaru Google Trends kali ini juga melakukan update berupa data yang ditampilkan diperbaru secara real time setiap hari yang disertai dengan link berita yang berkaitan dengan pencarian tersebut agar kita dapat memahami konteks dari trending topic tersebut.
3. Tutorial Resmi Cara Menggunakan Google Trends
Pada versi terbaru kali ini juga Google Trends merilis tutorial dan basic guideline cara menggunakan dan mengoptimalkan Google Trends, serta memahami data yang disediakan.
4. Studi Kasus Penggunaan Data dari Google Trends
Versi terbaru Google Trends kali ini juga memberikan beberapa referensi dan studi kasus dari organisasi, portal berita, atau kelompok grup lain tentang bagaimana mereka menggunakan Google Trends pada artikel yang mereka kembangkan. Seperti riset yang dilakukan oleh OECD tentang weekly tracker terhadap GDP dan aktivitas ekonomi yang dilakukan menggunakan data dari Google Trends.
Kesimpulan
Mengutip artikel yang ditulis oleh jurnalis Simon Rogers, “Google Trends is a powerful tool for storytelling because it can allow us to explore the magnitude of different moments and how people react to those moments.”
Google Trends akan menjadi alat yang sangat powerful ketika data yang didapatkan kita tarik untuk menemukan story atau value dari bagaimana manusia memberikan reaksi pada momen tertentu di masa lampau.
Seperti beberapa studi kasus dan analisa yang sempat kita lakukan di awal artikel ini, data bukan hanya sekedar angka atau grafik, namun data juga mengandung cerita yang bisa kita tarik untuk mengembangkan rencana strategi lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bagikan juga pengalamanmu ketika menggunakan Google Trends. Apa lagi hal yang bisa dilakukan di Google Trends selain cara di atas? Berikan jawabanmu di kolom komentar di bawah ya!